Kamis, 31 Mei 2012

CARA SYETAN MENYESATKAN MANUSIA



Rajanya setan adalah Iblis, selepas membangkangnya Iblis terhadap perintah Allah, Iblis bernjanji untuk menghalangi manusia dari jalan yang lurus, ia akan menyesatkan manusia dari depan, belakang, dari kanan dan dari kiri manusia, kisah ini dijelaskan di dalam Al-Qur’an,
“Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, (16) kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat) (17). (Q.S. Al-A’raaf : 16-17)
Maksud ayat di atas menurut Sahabat Mulia Ibnu Abbâs rhadiyallahu ‘anhu sebagaimana dinukil Al-Hâfidh Ibnu Katsîr dalam tafsirnya, yaitu :
1. Mendatangi dari depan, maksudnya menjadikan manusia ragu terhadap kehidupan akhirat (usyakkikuhum fî Âkhirâtihim).
Syetan dengan berbagai bujuk-rayunya apa lagi dengan kesenangan dunia dan kenikmatannya serta berbagai aktifitas keduniaan yang menyibukkan, menjadikan manusia lupa dan tidak peduli dengan kehidupan akhirat, sehingga tidak memiliki bekal untuk menghadapinya kalaupun ada hanyalah sedikit bekal tersebut, sehingga tidak dapat memberatkan timbangan kebaikannya.
2. Mendatangi dari belakang maksudnya menjadikan mereka terlalu cinta pada dunia (uraghibuhum fi dunyâhum).
 Kecintaan kepada dunia secara berlebihan akan menghalangi manusia beribadah kepada Allah SWT dan mengahalangi seseorang berkorban di jalan Allah, seperti menghalangi manusia agar berinfak sebagian dari hartanya untuk berjuang di jalan Allah.
Contoh bujuk rayu syetan agar manusia berlebihan cinta pada dunia, disebutkan dalam ayat berikut :
Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui. (Al-Baqarah : 268)
3. Mendatangi dari kanan, maksudnya menebar syubhat dalam urusan agama (usyabbihu ‘alaihim amra dînihim).
Urusan agama ini amatlah jelas, baik perintah-perintahnya juga larangan-larangannya, namun syetan menebar syubhat dan menjadikannya samar-samar, Tuhan yang satu dia katakan tiga bahkan lebih, yang bid’ah ia katakan sunnah, bahkan akhir-kahir ini syetan dari jenis manusia ini sering dengan seenaknya mengatakan semua agama adalah sama, syariat agama tidak perlu dijadikan hukum, syariat islam sudah tidak relevan lagi dan lain-lainnya. Untuk menghadapi syubhat ini diperlukan orang-orang khusus yang mendalami agama ini.
4. Mendatangi dari kiri, maksudnya menjadikan indah maksiat bagi manusia (Usyahhi ‘alaihimul ma’âshi).
Kemaksiatan tidak saja hal-hal yang terkait hubungan lawan jenis yang tidak halal, kemaksiatan adalah segala hal yang berlawanan dengan perintah Allah dan mendekati larangan-larangan Allah, maka meninggalkan shalat, durhaka kepada orang tua dan membantu perbuatan buruk adalah maksiat. Kemaksiatan-kemaksitan yang sebenarnya berbahaya bagi diri manusia, dijadikan indah oleh syetan, dan ketika manusia menyadari kekeliruannya, setan akan membisikinya, ‘tidak perlu khawatir, kamu masih muda, masih ada kesempatan bertaubat nanti bila sudah tua”. Padahal umur manusia hanyalah Allah yang mengetahuinya.
Demikianlah janji dan tekad syetan untuk menyesatkan manusia dan menjadikan manusia sebagai kawan-kawannya kelak di neraka, mudah-mudah Allah SWT menyelamatkan kita dari berbagai tipu dayanya. Wal ‘Iyâdzu billâh.

1 komentar:

  1. aku berlindung kepada Allah dari apa yang itu yang membisiki [yuwawisu] hati manusia dari golongan jin dan manusia.

    BalasHapus