Kamis, 31 Mei 2012

DEFINISI SYETAN....


Akhir-akhir ini, semakin sering kita mendengar diterbitkannya film-film hasil anak bangsa yang bercerita tentang hantu atau syetan, tradisi menceritakan kisah syetan pun  dengan berbagai kebohongannya ternyata tidak hanya menjadi special identity-nya orang Indonesia, namun bangsa-bangsa lain juga seperti China, India dan Jepang bahkan orang-orang Eropa yang menjadi simbol bangsa maju pun masih tersandera dalam kebohongan dan khurafat tentang syetan.
Fenomena anak bangsa yang banyak meng-gandrungi kisah-kisah tentang syetan ini sungguh memprihatinkan, padahal katanya zaman ini bukan lagi zaman kuda gigit besi atau zaman keterbelakangan, tapi ternyata pola berfikir sebagian orang justru masih terbelakang, sekalipun keterbelakangan identitas ini dihiasi oleh atribut modern.
Gandrung film syetan ini juga mencerminkan banyak pengajaran agama belum menyentuh inti utama ajaran Islam yakni keimanan kepada yang ghaib secara benar, oleh karenanya bersama maraknya film-film tentang syetan ikut marak juga industri klenik, ramalan dan perdukunan di negri ini.
Ada dua hal utama yang berbahaya dalam film-film syetan ini, yaitu :
1. Mengajarkan kesyirikan (Asy-Syirku billâh),  seperti mengajarkan ramalan, zodiak, mendatangi dukun, mempercayai berbagai khurafat dan takhayyul dan mengetahui hal-hal yang ghaib, padahal dosa syirik ini adalah  dosa terbesar, yang tidak akan diampuni oleh Allah, kecuali apabila bertaubat.
2. Kamuflase dari pornografi dan pornoaksi, karena film-film itu pada umumnya membumbui dengan kisah-kisah yang membangkitkan birahi, hal ini jelas membahayakan generasi muda, belum lagi akses pornografi yang begitu mudah di negri ini, kebebasan ini akan menjadi sebab tersebarnya perbuatan zina di generasi muda, padahal tersebarnya zina adalah penyebab kemurkaan Allah SWT.

Definisi Syetan
Syetan menurut bahasa berasal dari Syathana yasthunu syathûnan yang artinya jauh, disebut syetan karena jauh dari kebenaran, ada juga yang mengatakan kata syaithan berasal dari Syâtha – Yasyîthu  artinya sesuatu yang terbakar. Adapun dalam Lisân al-‘Arab disebutkan bahwa setiap yang melampaui batas dan berlaku sewenang-wenang dari golongan jin, manusia termasuk hewan adalah syetan.
Di dalam Al-Qur’an, penjelasan tentang syetan tidak selalu  sebagai ghaib atau tidak kasat mata, syetan juga bermakna sifat yang dapat melekat pada diri manusia, sehingga manusia yang membisiki, mengajak dan memprovokasi berbuat keburukan adalah syetan (syayâthîn al-insi wal jinni), sebagaimana firman Allah dalam surat Al-An’âm : 112.
“dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, Yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)…”  (Al-An’âm : 112)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar