Selasa, 02 Oktober 2012

BERTEMAN DENGAN MALAIKAT


الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِير} [فاطر: 1[
segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (Q.S. Faathir : 1)
Dalam bahasa Inggris, malaikat biasanya diterjemahkan menjadi “angel” (baca: enjeul), sebagai bahasa yang internasional, kata ini pun banyak dipergunakan di masyarakat kita, terutama generasi muda, tapi benarkah konsep “Angel” dalam mitos Barat sama dengan “Malaikat” menurut ajaran Islam?.
Konsep “Angel” dalam mitos dunia Barat biasanya di-imajinasikan dengan sosok perempuan cantik, berpakaian serba putih yang memiliki sayap, dengan membawa tongkat ajaibnya, oleh karenanya terkadang mereka juga disebut dengan peri atau bidadari, seperti imajinasi dalam sebuah iklan minyak wangi laki-laki  yang jargonnya “sampai membuat bidadari lupa diri”. Maha suci Allah dari semua kedustaan ini.
Mitos tentang “Angel” ini mirip dengan pandangan sesatnya orang-orang Jahiliyah di masa Rasulullah SAW, sebagaimana diinformasikan di dalam Al-Qur`an, Allah SWT berfirman :
Sesungguhnya orang-orang yang tiada beriman kepada kehidupan akhirat, mereka benar-benar menamakan Malaikat itu dengan nama perempuan. (27) dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuanpun tentang itu. mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan sedang Sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran”. (28) (QS. An-Najm : 27-28)
Mereka menganggap bahwa malaikat adalah  anak-anak perempuannya Allah, padahal mereka sendiri benci bila memiliki anak permpuan, tentang ini Allah SWT berfirman :
“Maka Apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) mengaggap Al Lata dan Al Uzza, (19)  dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)? (20)  Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan? (21) yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. (22) itu tidak lain hanyalah Nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah) nya. mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan Sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka.(23) (QS. An- Najm : 19-24)
Demikianlah kemiripan mitos Barat tentang “angel” dengan prasangka sesatnya masyarakat Jahiliyah, yang banyak diilustrasikan dalam acara-acara TV,  sehingga jangan-jangan putra-putri kita juga terjangkiti mitos sesat ini, oleh karenanya penting para orang tua memberikan pemahaman yang benar tentang iman kepada Malaikat kepada putra-purinya.
MALAIKAT MENURUT ISLAM
Malaikat merupakan makhluk Allah SWT yang diciptakan dari cahaya, mereka bukan laki-laki juga bukan wanita, pengetahuan kita tentang mereka hanyalah berdasar informasi yang shahih yang  dijelaskan baik di dalam Al-Qur’an dan dalam As-Sunnah, misalnya suatu saat Rasulullah SAW bersabda kepada sahabat-sahabatnya :
“langit menjerit karena berat (yang ditanggungnya) dan memang haknya dia menjerit, demi yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, tidak ada satu jengkal pun di sana kecuali ada kening seorang malaikat yang sedang sujud mensucikan Allah seraya memuji-Nya” (dihasankan oleh al-Albânî di dalam Shahîh al-Jamî’).
Malaikat adalah makhluk Allah yang luar biasa penciptaannya, namun mereka senantiasa tunduk kepada segala perintah dan larangan Allah SWT, mereka tidak pernah sombong dan tidak pernah enggan beribadah kepada-Nya, diantara mereka ada yang namanya disebutkan di dalam nash, seperti Jibrîl, Mîkâ-il, Isrâfîl, Mâlik (penjaga neraka), Ridhwân  (penjaga surga), munkar dan Nakîr.
Demikian juga ada di antara mereka yang disebutkan pembatasan pekerjaannya, seperti tujuh Malaikat , yaitu Malaikat penjaga ‘Arsy (Hamalatul ‘Arsy, Malaikat maut dan dua malaikat yang turun setiap hari, salah satunya berkata : “Ya Allah berilah ganti bagi orang yang menafkahkan hartanya, dan yang lainnya berkata : Ya Allah berilah yang menahan hartanya kebinasaan”.
Jumlah malaikat tidak terhitung bahkan lebih banyak daripada jumlah manusia, tidak ada yang mengetahuinya selain daripada Allah SWT, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, bahwa Jibril menginformasikan kepada Nabi Muhammad SAW pada malam “Isra Mi’raj”, ia berkata : “ini adalah Baitul Ma’mûr, setiap hari di dalamnya ada 7000 Malaikat yang shalat di dalamnya dan tidak pernah kembali lagi kesana
Sebagai kaum mu`minin tentunya kita beriman dengan keberadaan Malaikat, karena merupakan rukun iman yang kedua setelah beriman kepada Allah SWT, keimanan terhadap Malaikat akan melahirkan dampak positif bagi akhlak dan perilaku  orang yang beriman, tentunya tidak sekedar mempercayai tapi mempercayai secara benar dan komprehensif mengenai keberadaan mereka.

BERTEMAN DENGAN MALAIKAT
Diantara sifat dan pekerjaan malaikat banyak yang berkait dengan keberadaan kaum mu`minin, antara lain Malaikat akan memohonkan ampun bagi orang-orang yang beriman,  malaikat akan bersama orang yang mahir membaca Al-Qur’an,  Malaikat akan merendahkan sayapnya terhadap para pencari ilmu agama, Malaikat tidak akan mendekati orang yang bau seperti akibat memakan bawang merah dan bawang putih (termasuk rokok), dan Malaikat akan turun pada malam lailatul qadar, bahkan dalam sebuah hadits yang shahih riwayat imam Ahmad juga disebutkan apabila di malam hari kita mendengar suara sahutan ayam maka kita diperintahkan agar memohon keutamaan kepada Allah, karena ia melihat Malaikat. Di dalam Al-Qur`an Allah SWT berfirman :
 dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat- Malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya”. (Al-An’am : 61)
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa yang dimaksud “Hafazhah” adalah malaikat-malakat  yang menjaga tubuh manusia, sebagaimana firman Allah SWT :
“bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah” (QS. Ar-Ra’d : 11)  dan dalam firman-Nya :
Demikian juga Imam Ahmad meriwayatkan di dalam musnadnya dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW, beliau bersabda :
“Sesungguhnya masjid-masjid memiliki pasak-pasak (orang yang sering beri’tikaf di masjid), malaikat-malaikat adalah teman mereka, jika mereka absen malaikat akan mencari-cari mereka, apabila mereka sakit maka malaikat akan menjenguknya, apabila mereka dalam suatu keperluan Malaikat akan membantunya (Al-Albani mengatakan : Hasan Shahih)
DAMPAK POSITIF IMAN KEPADA MALAIKAT
Beriman dengan benar terhadap Malaikat, akan menumbuhkan dampak positif bagi akhlak seseorang diantaranya sebagimana disebutkan Muhammad bin Shalih menkabo, yaitu : pertama, Pengagungan Allah di dalam hati, karena keagungan penciptaan  Malaikat, banyaknya jumlah dan sifat-sifat mereka, semua itu menunjukkan keagungan Allah. Kedua, Perasaan dibersamai dan bersahabat dengan Malaikat, hal itu akan menyebabkan perasaan malu seorang hamba dan merasa diawasi baik dalam perkataan juga perbuatannya, sehingga ia tidak akan bermaksiat kepada  Allah baik dalam keadaan tersembunyi atau pun terang-terangan. Ketiga, Keinginan kuat untuk bersahabat dan membersamai Malaikat serta menjauhi sebab-sebab Malaikat menjauhi manusia. Keempat, Keinginan kuat agar mendapatkan do’a Malaikat, permohonan ampun dan doa malaikat dengan melakukan perbuatan yang dijelaskan keutamaannya dalam hal itu.
         Demikian di antara dampak atau pengaruhk iman kita akan keberadaan malaikat, akhir kata kita marilah senantiasa memohon bimbingan Allah SWT.
Wallahu A’lam
Aan Abdurrahman

3 komentar:

  1. kalimat diatas "Malaikat akan merendahkan sayapnya terhadap para pencari ilmu agama..." apakah yang dimaksud dengan sayap disini adalah maksa kiasi ataukah makna haqiqi???
    ataukah hanya doktrin dari yahudi terdahulu yang mengilustasikan dewa-dewa??? dan kemudain doktrin itu tertanam kuat diseluruh masyarakat...
    bahkan kendaraan nabi yang namanya buraq itu digambarkan dengan sosok wajah perempuan dan bertubuh seperti kuda... wallahu'alam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Segala Puji Bagi Allah, Pencipta seluruh langit, Yang menjadikan Malaikat sbg utusan yang memiliki sayap2 masing masing ada 2/3/4 pasang, dan Allah tambahkan lagi sekehendak-Nya. (QS. Fathir 1)
      Dalam hadits dari Ibnu Mas'ud dengan derajat hasan shahih disebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaih wa sallam melihat Jibril 'alaihissalam memiliki 600 sayap.

      Hapus
    2. Malaikat adalah persoalan ghaib, pengetahuan kita tentang mereka terbatas pada informasi shahih yang diberikan Al-Qur`an dan Sunnah, apa yang diinformasikannya kita mempercayainya sebagaimana yang dijelaskan, tidak lagi mengatakan majas,
      Adapun jika dianggap ada kesamaan dengan ajaran Yahudi adalah wajar, karena mereka adalah ahlul kitab yang masih memiliki akar ajaran yang sama dengan islam, seperti kewajiban khitan dan mengharamkan babi,
      Oleh karenanya yang menjadi tolak ukur adalah Al-Qur`an dan sunnah yang shahih, kesimpulannya Malaikat memiliki sayap secara hakiki sebagaimana dalil yang disampaikan ustad AM Siregar.

      Wallahu A'lam

      Hapus